Laporan Akhir 2 Modul 1 : Gerbang Logika



1. Jurnal [kembali]






2. Alat dan Bahan [kembali]

Gambar 1.1 DL2203C Module D’Lorenzo

Gambar 1.2 DL2203S Module D’Lorenzo

Gambar 1.3 Jumper
  • 1. Panel DL 2203C. 
  • 2. Panel DL 2203S.
  • 3. Jumper. 
  • 4. Laptop.
  • 5. Software Proteus ver minimal 8.17
  • Encoder
  1. IC 74ls147



2. Switch Spdt


3. power supply

4. Ground


5. logic probe




  • Decoder
  1. IC 4028
2. Switch Spdt


3. power supply

4. Ground


5. logic probe

3. Rangkaian Simulasi [kembali]


  • Encoder




    • Decoder

4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

  • Encoder

  • Rangkaian ini bekerja dengan memanfaatkan IC 74LS147 yang merupakan priority encoder 10-to-4. Setiap input (D0–D9) dihubungkan ke switch SPDT yang memberikan logika aktif rendah (0 = aktif, 1 = tidak aktif). Artinya, ketika sebuah switch ditekan dan menghubungkan ke ground, input tersebut akan terbaca aktif oleh IC. IC 74LS147 kemudian akan mengubah input desimal tersebut menjadi kode biner 4-bit pada output (Y0–Y3). Karena sifat IC ini priority encoder, jika ada lebih dari satu input aktif sekaligus, maka IC akan memberikan prioritas pada angka dengan nilai tertinggi (misalnya jika D3 dan D8 aktif bersamaan, maka output akan menampilkan biner untuk angka 8). Output dari IC bersifat active low, sehingga logika “0” mewakili kondisi aktif. Keluaran Y0–Y3 kemudian diperiksa menggunakan logic probe untuk melihat pola biner yang terbentuk. Dengan demikian, rangkaian ini memungkinkan kita memilih angka desimal menggunakan switch, lalu mengubahnya menjadi representasi biner 4-bit yang dapat diamati langsung melalui logic probe.

    • Decoder


    Rangkaian pada gambar menggunakan IC 4028 BCD to Decimal Decoder yang berfungsi untuk mengubah masukan berupa kode biner 4-bit menjadi keluaran desimal. Empat buah saklar (A, B, C, dan D) mewakili bit-bit input biner, di mana kombinasi logika 0 dan 1 dari keempat saklar tersebut akan dibaca oleh IC. IC 4028 kemudian mengaktifkan salah satu dari sepuluh jalur output (Y0 sampai Y9) sesuai dengan nilai biner yang diberikan, sementara output lainnya tetap berada pada kondisi nonaktif. Misalnya, jika input biner adalah 0101 (desimal 5), maka hanya Y5 yang akan aktif dan semua output lainnya tetap mati. Dengan prinsip ini, decoder banyak digunakan dalam sistem digital untuk mengendalikan tampilan angka, memilih satu dari banyak jalur, atau aplikasi lain yang membutuhkan konversi kode biner ke representasi desimal.

5. Video Rangkaian [kembali]


  • Video Rangkaian encoder dan Decoder


6. Analisa [kembali]

Pada rangkaian, Switch 1 dan 5 selalu low,maka sistem akan memeprioritaskan saklar 4,sehingga outputnya menjadi (0100) dimana ini adalah binef dari angka 4. Ketika saklar 6 di off kan,maka output menjadi (0110) dimana ini adalah biner dari angka 6. Ketika saklar 8 dimatikan,maka outputnya menjadi (1000) dimana ini adalah biner dari angka 8.Jadi outputnya menunjukkan biner dari angka dengan switch off terprioritas





7. Download File [kembali]











Komentar

Postingan populer dari blog ini